Jumat, 26 Agustus 2011

EKSPRESI CINTA SHILAH

Oleh: Abdul Hakim El Hamidy (Pengasuh Majelis Cinta Ilahi)

Saat itu Ja’far bin Zaid sedang melakukan perjalanan bersama rombongan Shilah bin Asyim ke suatu tempat. Mereka telah tiba di suatu tempat dan mereka pun menginap di sana. Ketika mereka sampai di sana, waktu telah tiba pada sepertiga malam terakhir. Saat itulah Ja’far mengamati gerak gerik Shilah bin Asyim. Ia ingin tahu apa yang dilakukan oleh ulama yang tekun beribadah itu.
Tampak Shilah bin Asyim sedang melaksanakan shalat. Setelah itu ia berbaring tidur. Sementara itu orang-orang yang di rombongan sudah terlelap tidur. Saat orang-orang terlelap tidur, mendadak Shilah bin Asyim bangun. Ia kemudian masuk kererimbunan pohon. Ja’far pun tak ingin ketinggalan jejak Shilah. Diam-diam ia mengikuti Shilah.  Ia melihat Shilah berwudhu dan kemudian shalat malam.
Ja’far mengamati apa yang dilakukan Shilah. Tiba-tiba ketika Shilah masih shalat, datanglah seekor singa. Singa itu berjalan mendekati Shilah. Ja’far yang melihatnya menjadi takut dan segera naik ke atas pohon.  Sementara Shilah tetap khusyuk shalat tanpa menoleh ke arah singa. Ja’far mencemaskan keselamatan Shilah dan menyangka bakal di terkam oleh singa. Akan tetapi hal itu tak terjadi, yang terjadi adalah justru singa tersebut tak menerkan Shilah. Saat Shilah selesai shalat, ia berkata pada singa, “Binatang buas, carilah rezki di tempat lain.”
Singa tersebut pelan-pelan pergi menjauh. Ja’far heran tiada henti melihat peristiwa itu. setelah singa pergi, Shilah melanjutkan shalat malamnya hingga subuh tiba. Selesai shalat, Shilah duduk membaca puji-pujian kepada Allah Swt. Ja’far yang masih duduk di atas pohon, diam-diam turun dan mendekati tempat di mana Shalih melakukan shalat. Ja;far mendengar Shilah berdoa, “Allah, aku mohon kepada-Mu, lindungi aku dari api neraka-Mu. Pantaskah orang sepertiku meminta surga-Mu?”
Ia shalat dan berzikir hingga pagi tiba. Ketika semua orang terbangun, ia tetap tanpak seolah baru bangun dari tidur lelap. Tak ada yang mengetahui apa yang dilakukan Shilah kecuali Ja’far.
****
Kisah yang disampaikan Ja’far di atas menunjukkan bagaimanan ekspresi cinta seorang kekasih Allah. Ia berusaha menjaga hubungan cinta dengan-Nya dalam segala waktu dan keadaan, saat diam maupun bergerak. Ia tetap berusaha menjaga hubungan cinta dengan-Nya senantiasa.
Seorang kekasih tak hanya mengingat dan coba “berintim” dengan-Nya saat di rumahnya sendiri, tetapi juga menjaga kepercayaan cintanya ketika dalam bepergian dan rasa capek yang menghinggapi. Bahkan saat semua orang terlelap dalam tidurnya yang pulas, seorang pecina berusaha untuk mengalahkn rasa capek dan kantuk demi memuaskan dahaga rindunya melalui salat dan zikir malam.
Shilah memuaskan rindu yang menghunjam itu dengan syahdu dan khusyuk yang panjang, bahkan tak menyadari kedatangan seekor singa di dekatnya. Ekspresi cinta Shilah yang mendalam itulah yang hendaknya terlihat dalam perilaku bicara dan tindak kita kepada sesama, bahkan kepada binatang. Shilah tidak mengusir paksa singa yang mendekatinya, melainkan bicara dengan penuh wibawa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar